Thursday 28 April 2011

Pergi Mengajar

Treeeett……Treeeeett…..!!! sebuah terompet di tiup dari negeri bawah tanah tingkat 3. Suara terompet itu berhasil kutangkap melalui signal di tandukku. Oh, rupanya Kementrian Pekerjaan Setan memanggilku, diary. Mereka berkata bahwa aku harus melatih tuyul-tuyul kecil. Seharusnya mereka dilatih oleh guru Baba, tapi sayang beliau sedang dirawat di rumah sakit karena kena mantra dari salah seorang dukun sakti di dunia manusia (sungguh kau terlalu, wahai manusia) 

Kebetulan saat ini aku sedang tidak ada kerjaan, jadi aku terima saja tawaran dari Kementrian Pekerjaan Setan. Lumayan uangnya bisa buat ngasah tanduk sama gigi biar lebih tajam dan runcing.

Esoknya aku berjalan ke tempat yang telah ditunjukkan oleh map pemberian dari Kementrian Pekerjaan Setan. Ada huruf X besar di map itu. Disitulah tempat yang harus aku datangi hari itu.




Tapi alangkah kagetnya aku ketika masuk ke dalam tempat itu. Ternyata aku harus mengajarkan tiga orang tuyul. Aah,.. tadinya aku berpikir akan mengajar dalam satu kelas yang akan dipenuhi oleh ratusan tuyul dewasa yang seram dan aduhai. Tetapi dugaanku ternyata salah, kini aku harus mengajar tiga anak tuyul yang botak dan sering cengar-cengir sendiri. Nasi sudah masuk perut… mau, tidak mau aku harus siap mengajarkan mereka semua.

Aku sudah mempersiapkan bahan dari kemarin. Aku mengeluarkan sebuah kertas putih dan kubagikan kepada tuyul-tuyul itu. mereka menerima kertas-kertas itu dengan cengar-cengir. Tuyul yang paling kecil yang duduk di belakang malah sibuk menggigiti kertas yang aku berikan.

“Okay, tuyul-tuyul, apa kalian sudah memegang kertas masing-masing”
“Sudah,…pak guru setan”
“Bagus, kini bapak minta kalian untuk menulis, menggambar, mencoret, membuang, mengotak-atik kertas itu sesuka hati kalian. Tapi dengan satu syarat, kalian harus menunjukkan suatu pesan di dalam kertas itu. Okay… kalian mengerti?”
“Siap pak guru”

Kutinggalkan mereka semua diary, kutinggalkan selama 10 menit. Akhirnya aku kembali lagi kelas itu. mereka memberikan tugas itu satu –satu kepadaku. Aku memperhatikan tugas itu satu-persatu.

“Tuyul cebol gambar apa ini, coba kamu ceritakan?”
“Yang paling belakang itu aku pak”
“Lalu kalau yang ini apa?” kataku sambil menunjukkan benda itu di depannya.
“Itu manusia, aku memasukkan dia ke dalam meriam.” tuyul yang duduk disebelahnya langsung memberikan high five. (week….nih tuyul pasti kebanyakan nonton film buatan manusia)



“Ini siapa yang buat?”
“Saya pak, itu punya saya”
“Coba ceritakan tentang apa ini”
“Itu ingus saya pak”
Kontan aku langsung membuang kertas itu ke atas meja.
“Sebenarnya tadi saya ingin menggambar sesuatu, tapi sayang, saya bersin dan ingus saya kena kertas itu pak” 

Aku melanjutkan melihat kertas yang ketiga
Aku langsung kabur dari kelas itu. 
Lari menggunakan jurus kaki berlari tanpa bayangan tingkat 7.
Aku berjanji tidak akan mendekati kelas itu lagi diary sampai kapan pun juga.

No comments:

Post a Comment