Monday 8 September 2014

Memanusiakan diri

Hari ini saya pulang dari kantor berjalan kaki. Saya memang sengaja memilih berjalan daripada naik kendaraan, karena saya ingin hidup sehat. Mengingat badan saya yang makin hari makin melebar ke kiri dan ke kanan tak karuan seperti bus metro mini jakarta. Sehingga saya berjanji kepada pria yg setengah gendut yang selalu ada di depan kaca ketika saya menyisir "mulai hari ini  harus hidup sehat. titik." Haha..

Jarak kantor ke rumah dinas yang saya tempati tidak begitu jauh. Lurus, kemudian belok ke kanan lalu nyemplung ke selokan. Loh itu bukan rumah dinas saya, itu selokan yang ada di depan rumah, rumah yang saya tempati ada di depannya. 

Saya berjalan seorang diri. Ditempat saya ini jarang sekali orang yang melakukan sesuatu dengan berjalan kaki. Mereka lebih senang menggunakan kendaraan. Mau ke warung yg jaraknya cuma sejengkal tangan saja harus naik motor. Mungkin itulah salah satu penyabab saya jadi tambah lebar kayak doraemon. #tepokjidat.

Biasanya kalo sudah jalan sendiri seperti ini pikiran saya kemana-mana. Sepertinya mereka mau copot dari kepala lalu terbang ke langit-langit dan engak mau balik-balik lagi. Lupa Bbm, lupa sms apalagi ngirim surat lewat kantor pos. ck..ck..

Pikiran saya teringat oleh video youtube yang saya tonton sebelum pulang kerja. Seorang perempuan berbikini kemudian menari-nari lalu.. Loh.. bukan yang ini, tapi sesudah video ini. Video-nya Yohanes Surya, nah ini baru bener. 

Yohanes Surya adalah seorang fisikawan Indonesia. Dia berhasil mengantarkan putra putri indonesia mendapatkan penghargaan matematika di ajang nasional maupun internasional.  Pada video yang saya tonton dengan durasi sekitar16 menit ini diambil dari salah satu program TedX indonesia. Tempat dimana seseorang yang memberikan inspirasi serta memberikan perubahan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. 
Yohanes Surya
Sepertinya saya tidak perlu cerita panjang lebar seperti apa isi video itu. Tapi hal-hal yang ia lakukan telah menanamkan pertanyaan-pertanyaan besar di kepala saya. Apa yang sudah saya lakukan terhadap orang-orang sekitar saya? Apakah saya memberikan dampak yang positif bagi mereka? Apa saya membuat mereka bahagia? Apa yang bisa saya bagi / share buat mereka yang ada disekitar saya? Apakah saya berguna untuk orang-orang disekitar saya? Dan lain-lain sebagainnya.

Saya adalah orang yang beruntung. Tapi sifat dasar manusia masih tertancap di jiwa saya yang buruk ini. Saya pelit dengan ilmu, terkadang hati saya dihantui dengan kecemburuan dan iri hati. Saya jauuh dari sempurna. Masih banyak hal yang harus saya pelajari dan perbaiki di dalam diri ini. Terkadang saya malu sendiri jika melihat atau mendengar suatu kebaikan yang dilakukan orang lain kepada sesama. Kebaikan kecil tapi sangat berdampak besar bagi mereka. Sedangkan saya belum bisa melakukan hal-hal seperti itu. Apakah anda bahagia setelah membaca tulisan ini? Apakah anda mendapatkan informasi yang menarik dari tulisan? Tuh kan.. pasti dua pertanyaan tersebut jawabannya adalah mau muntah atau lempar komputer ke sungai.

Hal-hal kecil itu bisa berupa apa saja. Misalnya seperti Ucapan selamat pagi, terima kasih, permintaan maaf, melemparkan senyuman buat bapak-bapak berkumis yang lagi baca koran (Looh..!!) Membantu nenek jompo yang mau menyeberang sungai (Eehhh...!!) sms mesra seperti "aku sayang kamu" buat si pacar (walaupun belum tentu dibalas, cuma di read doang.. haha) tapi jangan berkecil hati semua itu akan menimbulkan dampak yang sangat.. sangat.. berbeda buat hari-hari kita. Hehe.

Yang penting cuma satu, lakukan saja hal yang positif / kebaikan dan kebaikan itu akan berbalik kepada kita sendiri. Dan tidak hanya itu hal-hal kecil itu bisa saja sangat berarti bagi seseorang. Senyuman kita bisa aja menceriakan rekan kerja kita yang lagi pusing gara-gara kerjaan. Atau meringankan sahabat yang lagi galau karena kekasihnya selingkuh.

Saya sudah berada di samping selokan rumah. Sebelum saya sampai perkarangan rumah saya teringat oleh kata penutup Yohanes Surya "Ada harapan bagi mereka yang putus harapan. Selalu ada harapan".