Saturday 5 October 2013

Life and Dreams

Kalau kata teman saya hidup itu seperti roda. Berputar dan terus berputar. Dia beranggapan bahwa semua pasti berjalan layaknya roda sepeda yang berputar  Dulu yang setiap hari sehat bisa saja jadi sakit. Dulu yang menjadi bos bisa aja jadi bangkrut dan jadi bawahan. Ada juga yang dulunya petani kemudian menjadi seorang Juragan tanah.

Siapa yang bisa menebak hidup kita akan menjadi seperti apa. Seperti apa pun yang kita impikan hanya kita sendirilah yang dapat mewujudkan. Bukan orang lain. Hanya mereka yang berkemauan keras dan kegigihan akan harapan yang akan menuntun langkah mereka kepada impian-impiannya.

"The biggest adventure you can take is to live the life of your dreams" - Oprah Winfrey
 
Saya setiap minggu selalu berlari di lapangan GOR. Dan saya selalu berpikir mungkin hidup itu sama seperti halnya kita berlari. Mereka berlari menuju satu arah dan tujuan yang sama. Sekencang apa pelari itu akan berlari hanya mereka sendiri yang menentukan. Dan jika kita berhenti karena lelah yang lain akan menyusul mendahului kita. Seletih apa kita menguras tenaga hanya kita yang merasakan. Dan tanpa kita sadar, sebenarnya kita sendiri yang akan menentukan garis finish untuk diri kita sendiri. Saya hanya perlu cukup berkata kepada diri saya sendiri "yaa, ini garis finish saya, saya cukup sampai disini" dan berakhirlah hidup dan impian saya saat itu. Saya tinggal duduk dan menikmati mereka yang berlari mengejar dan yang mendahului saya.

Setiap diri kita adalah seorang pelari. Mereka meneteskan keringat mereka untuk mencapai garis finishnya masing-masing. Saat Kita berlari semua hal yang ada di pikiran akan hilang. Saat itu yang tersisa hanya letih di kaki. Kita hanya bisa mendengar nafas kita yang tak beraturan, jantung yang berdenyut cepat, yang terus kita pacu, serta keringat yang terus bercucuran. Hanya itu yang kita pikirkan, tidak ada yang lain, hanya itu.

Mungkin hidup seperti itu. Seperti kita berlari, hanya kita yang mengerti kemana langkah kita  melangkah. Hanya kita yang tahu dimana garis finishnya.

Sekarang ikat sepatumu kawan, ayo kita berlari sejauh yang kita bisa, seletih-letihnya, mari kita mengejar impian-impian kita yang masih tertanam di dalam diri. Impian-impian itu masih disana, masih menunggu kita, mereka disana untuk kita raih.