Wednesday 19 June 2013

Kerajingan Film Indonesia

Saya memang movie freak tapi saya sempat pernah mengatakan kepada diri saya sendiri kalau haram bagi saya untuk menonton film Indonesia. Saya tidak tahu kapan terakhir kalinya saya nonton film indonesia. Seingat saya film indonesia yang saya sukai saat itu adalah get merried yang dibintang oleh Nirina kemudian Mengejar Matahari lalu Jomblo. Yaa... kira-kira jaman-jaman itu terakhir kalinya saya menonton film indonesia. 

Seketika itu juga perfilman indonesia diwarnai oleh hantu-hantu yang aneh. Sudah judulnya semerawut, ceritanya ngaco, lawakannya garing, lalu isinya cuma cewe-cewe seksi yang nampilin belahan dadanya. Engak ada yang menarik bagi saya cuma cewe cewe seksi itu saja yang bisa ditonton.


Saat itu saya bilang pada diri saya tidak akan nonton film indonesia lagi jika isinya cuma hantu dan cewe cewe yang belahan dadanya kelihatan. Walaupun dunia berhenti berputar, angin bertiup kencang dan pohon-pohon pada romboh serta kambing-kambing mulai makan rumput saya tetap tidak akan menonton film indonesia.

Lalu tiba-tiba saja, saya ditelan oleh ucapan saya sendiri. Saya mulai mencoba menonton kembali film2 indonesia. Dimulai dari The Raid, setelah sekian lama itulah film indonesia pertama yang saya tonton. Bangga banget ngeliat nih film bisa ditonton sama orang luar dan mendapatkan apresiasi yang cukup besar. Seharus film-film indonesia seperti itu. Jangan hanya menampilkan cewe-cewe dengan bagian dada setengah ke buka aja.  Lalu muncul film-film dengan macam2 genre ada yang thriller, drama sampe komedi romantis. Dan memang benar perfilman indonesia terus berkembang setelah terpuruk kini saatnya untuk bangkit dan mulai membuat film2 dengan nuansa dan aroma baru.

No comments:

Post a Comment