Diary, akhir-akhir ini dunia setan dihantui oleh sosok setan yang sangat beringas. Di seantero dunia, setan-setan pada ketakutan, mereka menutup pintu, bersembunyi dibalik pohon melinjo, dan ada juga yang menyamar menjadi tong sampah. Hal ini disebabkan karena ada Setan Bacok yang berkeliaran setiap malam. Dia memburu semua orang, ia terkenal kejam dan pyschopat.
Setan Bacok |
Aku mendengar cerita, cerita ini diceritakan oleh sahabatku yang punya sahabat, dan sahabatnya punya adik, adiknya punya sahabat dari sahabat. Ia ceritakan kisah itu dari mulut ke mulut dan sampailah cerita itu kepadaku.
Alkisah seorang ibu dan anak berjalan di malam hari, sang anak yang rewel meminta ibunya untuk membeli selimut hangat. Tiba-tiba..... sang Ibu menjadi beringas, ia mengeluarkan taring dan tanduk setannya bertambah panjang, hampir saja ia mengigit anaknya sendiri. Untungnya seorang Setan Keamanan yang datang entah dari mana langsung menamparnya dan berteriak "Stop, jangan kau gigit anakmu itu karena terlena gara-gara diskon akhir tahun".
Sang ibu sadar, akhirnya ia berjalan menjauhi pusat perbelanjaan, dibelikannya sang anak permen lolipop. Sang anak dengan senang hati menjilati permen pemberian ibunya. Seketika terdengarlah tawa yang membahana, munculah asap, dan wangi bunga melati.
Disanalah muncul sosok ganteng, berewok dan macho. Tiba-tiba dengan lantangnya ia mendatangi kedua setan tersebut, diayunkannya dengan cepat golok yang ia pegang. Golok itu tepat berada di leher sang anak setan, lalu dengan mata yang merah dan kumis yang melintang si setan ganteng itu berkata "akikah, mau permeen, akikah lapar boo.." karena ketakutan anak setan kecil itu memberikan permennya. Setan Bacok lekas pergi sambil menjilati permen ia berkata "Endaaaaaaang boooo......"
Hal ini bukan hanya terjadi sekali dua kali, tetapi sudah terjadi 7 kali. Setan Keamanan saat ini melakukan penjagaan di sekitar lokasi kejadian. Rakyat Setan berharap agar Setan Bacok dapat diamankan dan tidak mengganggu lagi sehingga dunia setan pun menjadi seperti sedia kala.
No comments:
Post a Comment